Sabtu, 16 Juli 2011

Antara Ibu Kandung dan Mertua



Tanya:
Assalamualaikum wr wb

Disini saya mau menanyakan perihal:
Saya seorang lelaki, istri saya orang Jakarta dan sekarang saya juga tinggal di Jakarta bersama anak dan istri, sementara saya menikah sudah tiga tahun lebih dan selama ini saya selalu pulang kekampung halaman (Jateng) setiap hari raya iedul fitri, istilahnya lebaran di kampung. Hal ini saya laksanakan karena, menurut saya sudah menjadi kewajiban seorang anak lelaki meminta maaf ke orang tua pertama kali selanjutnya ke mertua (ibu istri saya) dan si istri harus selalu mengikuti suami.

Pertanyaan saya:
Apakah tindakan saya sebagai suami itu betul, karena harus pulang ke ibu saya dulu walaupun jauh tempatnya, kemudian baru ketempat mertua?

Demikian pertanyan saya, saya mohon balasan secepatnya

Terimakasih
Wassalamualaikum wr wb

Jawab:

Saudara Nizar,
Pijakan berfikir Anda sudah betul bahwa Islam mengajarkan untuk menghormati orang tua yang melahirkan kita begitu pula sang istri juga menghormati suami. Dan hal ini sering diajarkan dalam etika keislaman mengenai (birrul walidain) dan suami adalah pemimpin keluarga.

Di sisi lain, Islam juga mengajarkan keluwesan untuk saling bersilaturrahmi dengan baik. Tindakan yang sudah benar juga memerlukan keluwesan agar tidak menimbulkan kesan yang negatif di pihak yang lain seperti pihak mertua Anda. Kalau memang ibu Anda merelakan Anda untuk sesekali berlebaran di Mertua Anda. Berarti lepas sudah keharusan Anda untuk bersua pada hari lebaran dan Anda bisa menempatkan birrul walidain (berbakti pada orang tua) pada aspek yang lain.

Akhirnya Anda pun bisa melaksanakan anjuran bersilaturrahmi ke kerabat yang lain yaitu mertua Anda. Tanpa terlepas dari kewajiban berbakti Anda terhadap orang tua.

Lebih baik berkomunikasi terlebih dahulu dengan ibu kandung Anda hingga Anda mengerti apakah ibu kandung Anda berkenan atas tindakan Anda kali ini yaitu rencana bersilaturrahmi kepada mertua dulu.

Semoga Allah swt. memberikan pahala atas tindakan Anda bersilaturahmi tanpa mengenyapingkan birrul walidain Anda. Amin. Selamat berpuasa Ramadhan.
Terimakasih

Wallahu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar